Mukjizat : Pengertian, macam-macam dan segi-segi kemukjizatan Al-qur'an
MUKJIZAT
Salah satu objek penting lainnya dalam kajian 'Ulumul Qur'an adalah perbincangan mengenai mukjizat. Persoalan mukjizat, terutama mukjizat al-qur'an. Dengan perantara mukjizat, Allah mengingatkan manusia bahwa para rasul adalah utusannya yang mendapat dukungan dan bantuan dari langit. Mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk memainkan peranannya dalam mengatasi kepandaian kaumnya, di samping membuktikan bahwa kekuasan allah itu diatas segala-galanya.
Setiap nabi yang diutus Allah selalu dibekali mukjizat. Di antara fungsi mukjizat adalah meyakinkan manusia ragu dan tidak dikaitkan dnegan perkembangan dan keahlian masyarakat yang dihadapi tiap-tiap Nabi.
Pada hakitkatnya, setiap mukjizat bersifat menantang, baik secara tegas atau tidak. Tantangan tersebut harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang ditantangnya. Oleh karena itu, jenis mukjizat yang diberikan kepada para Nabi selalu disesuaikan dengan keahlian masyarakat yang dihadapinya dengan tujuan sebagai pukulan yang mematikan bagi masyarakat yang ditantang tersebut.
Salah satu objek penting lainnya dalam kajian 'Ulumul Qur'an adalah perbincangan mengenai mukjizat. Persoalan mukjizat, terutama mukjizat al-qur'an. Dengan perantara mukjizat, Allah mengingatkan manusia bahwa para rasul adalah utusannya yang mendapat dukungan dan bantuan dari langit. Mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk memainkan peranannya dalam mengatasi kepandaian kaumnya, di samping membuktikan bahwa kekuasan allah itu diatas segala-galanya.
Setiap nabi yang diutus Allah selalu dibekali mukjizat. Di antara fungsi mukjizat adalah meyakinkan manusia ragu dan tidak dikaitkan dnegan perkembangan dan keahlian masyarakat yang dihadapi tiap-tiap Nabi.
Pada hakitkatnya, setiap mukjizat bersifat menantang, baik secara tegas atau tidak. Tantangan tersebut harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang ditantangnya. Oleh karena itu, jenis mukjizat yang diberikan kepada para Nabi selalu disesuaikan dengan keahlian masyarakat yang dihadapinya dengan tujuan sebagai pukulan yang mematikan bagi masyarakat yang ditantang tersebut.
A. Pengertian Mukjijat
Pakar agama islam mendefinisikan kata “Mukjizat” yang berarti suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku Nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditangtangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa, tetapi mereka tidak mampu melayani tantangan itu.
Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai sesuatu luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para Nabi dan rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya.
Sumber: http://tafsirq.com/
Seperti potongan ayat dari surat al-Maidah:31, kata mukjizat diambil dari kata "a'jaza-i 'jaz" yang artinya melemahkan atau mejadikan tidak mampu.
Manna' al-Qathan mengartikan mukjizat yaitu suatu yang keluar dari kebiasan, disertai dengan unsur tantangan, dan tidak akan dapat ditandingi.
Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai sesuatu luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para Nabi dan rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya.
Sumber: http://tafsirq.com/ |
Seperti potongan ayat dari surat al-Maidah:31, kata mukjizat diambil dari kata "a'jaza-i 'jaz" yang artinya melemahkan atau mejadikan tidak mampu.
Manna' al-Qathan mengartikan mukjizat yaitu suatu yang keluar dari kebiasan, disertai dengan unsur tantangan, dan tidak akan dapat ditandingi.
Unsur-unsur Mukjizat
Menurut Quraish Shihab, terdapat unsur-unsur pada mukjizat. Antara lain:
- 1. Peristiwa atau kejadian yang luar biasa
yang dimaksud luar biasa adalah sesuatu yang berada di luar jangkuan sebab dan akibat yang hukum-hukum diketahui secara umum. Dengan demikian, hipnotisme atau sihir, walaupun sekilas dalam pengertian "luar biasa" dalam definisi diatas.
- 2. Terjadi atau dipaparkan oleh seorang Nabi
Sesuatu yang luar biasa tampak pada diri seseorang yang kelak bakal menjadi Nabi pun tidak dinamai sebagai mukjizat, melainkan irhash. Keluarbiasaan yang terjadi pada seseorang yang taat dan dicintai Allah pun tidak dapat disebut mukjizat, tetapi karamah atau kekeramatan, yang bahkan tidak mustahil terjadi pada seseorang yang durhaka kepada-Nya. kekeramatan yang terakhir ini dinamai ihanah (penghinaan) atau istidraj (rangsangan untuk lebih durhaka lagi).
Bertitik tolak dari keyakinan umat islam bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, jadi tidak mungkin lagi terjadi suatu mukjizat sepeninggalnya, walaupun ini bukan berarti keluarbiasaan tidak dapat terjadi masa kini.
- 3. Mengandung Tantangan terhadap yang meragukan kenabian
- 4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani.
Al-qur'an digunakan oleh Nabi Muhammad untuk menantang orang-orang pada zamannya dan generasi sesudahnya yang tidak percaya terhadap kebenaran Al-qur'an sebagai firman Allah (bukan ciptaan Nabi Muhammad) dan risalah serta ajaran yang dibawanya.
Allah menantang siapa saja yang bisa menandingi Al-qur'an denga 3 tahapan:
- 1. Mendatangkan Al-qur'an secara keseluruhan atau yang serupa, sebagaimana yang dijelaskan pada surat Al-Isra' ayat 88.
Sumber: http://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-88
- 2. Mendatangkan sepurut surat yang menyamai surat-surat yang ada didalam Al-qur'an, sebagaimana yang disebutkan pada surat Hud ayat 13. Yang berarti :
"bahkan mereka mengatakan Muhammad telah membuat-buat Al-qur'an itu, Katakan lah, (kalau demikian) ,aka datangkanlah sepuluh surat yang dibuat buat yang menyamainya, dan panggilah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar."
- 3. Mendatangkan suatu surat saja yang menyamai surat-surat yang ada dalam Al-qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh surat al-Baqarah ayat 23. Yang memiliki arti:
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-qur'an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
- 1. Peristiwa atau kejadian yang luar biasa
yang dimaksud luar biasa adalah sesuatu yang berada di luar jangkuan sebab dan akibat yang hukum-hukum diketahui secara umum. Dengan demikian, hipnotisme atau sihir, walaupun sekilas dalam pengertian "luar biasa" dalam definisi diatas.
- 2. Terjadi atau dipaparkan oleh seorang Nabi
Sesuatu yang luar biasa tampak pada diri seseorang yang kelak bakal menjadi Nabi pun tidak dinamai sebagai mukjizat, melainkan irhash. Keluarbiasaan yang terjadi pada seseorang yang taat dan dicintai Allah pun tidak dapat disebut mukjizat, tetapi karamah atau kekeramatan, yang bahkan tidak mustahil terjadi pada seseorang yang durhaka kepada-Nya. kekeramatan yang terakhir ini dinamai ihanah (penghinaan) atau istidraj (rangsangan untuk lebih durhaka lagi).
Bertitik tolak dari keyakinan umat islam bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, jadi tidak mungkin lagi terjadi suatu mukjizat sepeninggalnya, walaupun ini bukan berarti keluarbiasaan tidak dapat terjadi masa kini.
- 3. Mengandung Tantangan terhadap yang meragukan kenabian
- 4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani.
Al-qur'an digunakan oleh Nabi Muhammad untuk menantang orang-orang pada zamannya dan generasi sesudahnya yang tidak percaya terhadap kebenaran Al-qur'an sebagai firman Allah (bukan ciptaan Nabi Muhammad) dan risalah serta ajaran yang dibawanya.
Allah menantang siapa saja yang bisa menandingi Al-qur'an denga 3 tahapan:
- 1. Mendatangkan Al-qur'an secara keseluruhan atau yang serupa, sebagaimana yang dijelaskan pada surat Al-Isra' ayat 88.
Sumber: http://tafsirq.com/17-al-isra/ayat-88 |
- 2. Mendatangkan sepurut surat yang menyamai surat-surat yang ada didalam Al-qur'an, sebagaimana yang disebutkan pada surat Hud ayat 13. Yang berarti :
"bahkan mereka mengatakan Muhammad telah membuat-buat Al-qur'an itu, Katakan lah, (kalau demikian) ,aka datangkanlah sepuluh surat yang dibuat buat yang menyamainya, dan panggilah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar."
- 3. Mendatangkan suatu surat saja yang menyamai surat-surat yang ada dalam Al-qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh surat al-Baqarah ayat 23. Yang memiliki arti:
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-qur'an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
B. Macam-macam Mukjizat
Secara garis besar, mukjizat dapat dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu mukjizat yang bersifat material indriawi yang tidak kekal dan mukjizat imaterial, logis, yang dapat dibuktikan sepajang masa. Mukjizat nabi-nabi terdahulu termasuk mukjizat yang pertama. Mukjizat mereka bersifat material dan indriawi dalama artian kelaurbiasaan tersebut dapat disaksikan aau dijangkau langsung melalui indra oleh masyarakat tempat Nabi tersebut menyampaikan risalahnya.
Perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh atas petunjuk Allah sehingga mampu beratahan dalam situasi ombak dan gelombang yang dasyhat, tidak terbakarnya Nabi Ibrahim dalam kobaran api, tongkat Nabi Musa yang beralih menjadi ular, penyembuhan yang dilakukan oleh Nabi Isa atas seizin Allah, kesemuanya adalah bersifat material indriawi, sekaligus terbatas padalokasi tenpat Nabi berada, dan berakhir dnegan wafatnya tiap-tiap Nabi. Berbedan dengan sebelumnya, mukjizat Nabi Muhamamd bersifat bukan indriawi atau material, namun dapat dipahami oleh akal. Karena sifatnya yang demikian, ia tidk dibatasi oleh suatu tempat atau masa tertentu. Mukjizat Al-qur'an dapat dijangkau oleh setiap orang yang menggunakan akalnya dimana saja dan kapanpun.
Perbedaan ini disebabkan oleh 2 hal penting, yaitu:
- 1. Para Nabi sebelum Nabi Muhammad ditugaskan untuk masyarakat dan massa tertentu. Oleh karena ini, mukjizat mereka hanya berlaku untuk masa dan mayarakat tersebut tidak untuk sesudah mereka. Ini berbeda dengan Nabi Muhammad yang diutus untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman, sehingga bukti kebenaran ajarannya selalu ada, dimana dan kapanpun berada.
- 2. Manusia mengalami perkembangan dalam pemikirannya.
Perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh atas petunjuk Allah sehingga mampu beratahan dalam situasi ombak dan gelombang yang dasyhat, tidak terbakarnya Nabi Ibrahim dalam kobaran api, tongkat Nabi Musa yang beralih menjadi ular, penyembuhan yang dilakukan oleh Nabi Isa atas seizin Allah, kesemuanya adalah bersifat material indriawi, sekaligus terbatas padalokasi tenpat Nabi berada, dan berakhir dnegan wafatnya tiap-tiap Nabi. Berbedan dengan sebelumnya, mukjizat Nabi Muhamamd bersifat bukan indriawi atau material, namun dapat dipahami oleh akal. Karena sifatnya yang demikian, ia tidk dibatasi oleh suatu tempat atau masa tertentu. Mukjizat Al-qur'an dapat dijangkau oleh setiap orang yang menggunakan akalnya dimana saja dan kapanpun.
Perbedaan ini disebabkan oleh 2 hal penting, yaitu:
- 1. Para Nabi sebelum Nabi Muhammad ditugaskan untuk masyarakat dan massa tertentu. Oleh karena ini, mukjizat mereka hanya berlaku untuk masa dan mayarakat tersebut tidak untuk sesudah mereka. Ini berbeda dengan Nabi Muhammad yang diutus untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman, sehingga bukti kebenaran ajarannya selalu ada, dimana dan kapanpun berada.
- 2. Manusia mengalami perkembangan dalam pemikirannya.
C. Segi-segi Kemukjizatan Al-qur'an
- 1. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam Al-qur'an membuat orang Arab saat itu kagum dan terpesona. Kehalusan ungkapan bahasanya membuat banyak manusia masuk islam. Al-qur'an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya, sehingga membuat kagum bukan saja orang-orang mukmin, tetapi orang-orang kafir juga.
Gaya bahasa dalam Al-qur'an membuat orang Arab saat itu kagum dan terpesona. Kehalusan ungkapan bahasanya membuat banyak manusia masuk islam. Al-qur'an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya, sehingga membuat kagum bukan saja orang-orang mukmin, tetapi orang-orang kafir juga.
- 2. Susunan Kalimat
Kendatipun Al-qur'an, hadits qudsi dan hadits nabawi sama-sama keluar dari mulut Nabi, uslub atau style atau susunan bahasanya sangat jauh berbeda. Style (uslub) dalam bahasa Al-qur'an tingkatannya jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan hadits qudsi dan hadits nabawi.
Dalam Al-qur'an banyak ayat yang mengandung tasybih (penyerupaan) yang disusun dalam bentuk yang sangat indah lagi mempesona, jauh lebih indah daripada apa yang dibuat oleh para penyair dan sastrawan. Contohnya ada apda surat Al-qori'ah ayat 5 yang memiliki arti:
"Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan."
Dalam Al-qur'an banyak ayat yang mengandung tasybih (penyerupaan) yang disusun dalam bentuk yang sangat indah lagi mempesona, jauh lebih indah daripada apa yang dibuat oleh para penyair dan sastrawan. Contohnya ada apda surat Al-qori'ah ayat 5 yang memiliki arti:
"Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan."
- 3. Hukum ilahi yang sempurna
Al-qur'an menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma keutaman, sopan-santun , undang-undang ekonomi politik, sosial dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum ibadah.
Tentang aqidah, Al-qur'an mengajak umat manusia pad aqidah yang suci dan tinggi, yakni beriman kepada Allah Yang Maha Agung, menyatakan adanya nabi dan rasul serta mempercayai semua kitab samawi.
Dalam bidang undang-undang, Al-qur'an telah mentapkan kaidah-kaidah mengenai perdata, pidana politik dan ekonomi. Mengenai hubungan international, Al-qur'an telah menetapkan dasar-dasarnya yang paling sempurna dan adil, bailk dalam keadaan damai ataupun perang.
Tentang aqidah, Al-qur'an mengajak umat manusia pad aqidah yang suci dan tinggi, yakni beriman kepada Allah Yang Maha Agung, menyatakan adanya nabi dan rasul serta mempercayai semua kitab samawi.
Dalam bidang undang-undang, Al-qur'an telah mentapkan kaidah-kaidah mengenai perdata, pidana politik dan ekonomi. Mengenai hubungan international, Al-qur'an telah menetapkan dasar-dasarnya yang paling sempurna dan adil, bailk dalam keadaan damai ataupun perang.
- 4. Ketelitian Redaksinya
- 5. Berita tentang Hal-hal yang Ghaib
Pada ayat diatas dijelaskan bahwa tubuh Fir'an akan diselamatkan Tuhan untuk menjadi pelajaran untuk generasi berikutnya. Tidak seorangpun yang mengetahui akan hal tersebut, karena telah terjadi sekitar 1.200 SM. Pada awal abad ke-19, tepatnya pada tahun 1898, ahli purbakala Loret menemukan dilembah raja-raja Luxor Mesir. Satu mumi, yang menurut data-data sejarah, bahwa mumi tersebut adalah Fir'aun yang bermana Muniftah dan yang pernah mengejar Nabi Musa.
Selain itu pada tanggal 8 juli 1908, Elliot Smith mendapat izin dari pemerintah untuk membuka pembalut-pembalut Fir'aun tersebut. Apa yang ditemukannya adalah salah satu jasad utuh, seperti yang diberitakan oleh Al-qur'an melalui Nabi yang ummy (tidak pandai membaca dan menulis).
- 6. Isyarat-syarat yang Ilmiah
Contoh:
- Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan pantulan. (Al-qur'an surat Yunus ayat 5)
- Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan napas. (Al-qur'an surat Al-an'am ayat 125)
- Perbedaan sidik jari manusia. (Al-qur'an surat Al-qiyamah ayat 4)
- Aroma atau bau manusia berbeda-beda. (Al-qur'an surat Yusuf ayat 94)
- Masa penyusunan ideal dan masa kehamilan minimal. (Al-qur'an surat Al-baqarah ayat 233)
- Adanya nurani (superego) dan bawah sadar manusia (Al-qur'an surat Al-qiyamah ayat 14-15)
- Yang merasakan nyeri adalah kulit. (Al-qur'an surat An-nisa ayat 56)
DAFTAR PUSTAKA:
Ulumul Qur'an. Karya PRof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag
- Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan pantulan. (Al-qur'an surat Yunus ayat 5)
- Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan napas. (Al-qur'an surat Al-an'am ayat 125)
- Perbedaan sidik jari manusia. (Al-qur'an surat Al-qiyamah ayat 4)
- Aroma atau bau manusia berbeda-beda. (Al-qur'an surat Yusuf ayat 94)
- Masa penyusunan ideal dan masa kehamilan minimal. (Al-qur'an surat Al-baqarah ayat 233)
- Adanya nurani (superego) dan bawah sadar manusia (Al-qur'an surat Al-qiyamah ayat 14-15)
- Yang merasakan nyeri adalah kulit. (Al-qur'an surat An-nisa ayat 56)
DAFTAR PUSTAKA:
0 Response to "Mukjizat : Pengertian, macam-macam dan segi-segi kemukjizatan Al-qur'an"
Post a Comment