Biografi Kyai Haji Ahmad Dahlan | Pendiri Muhammadiyah
Kyai Haji Ahmad Dahlan
Siapa yang tidak mengenal Muhammad Darwis atau yang biasa dikenal dengan nama Ahmad Dahlan? Beliau merupakan pendiri organisasi Muhammadiyah yang saat ini banyak pengikutnya. Ia merupakan pahlawan nasional dan juga tokoh pembaharu islam di Indonesia. Karena beliau berkeinginan masyarakat Indonesia, khususnya daerah tempat tinggal beliau agar kehidupannya sejalan dengan Al-qur'an dan Hadits, menjauhi hal-hal mistik yang dapat mendatangkan kemusyrikan.
Dibawah ini akan sedikit saya jelaskan sedikit tentang Biografi dari Kyai Haji Ahmad Dahlan seorang pendiri Muhammadiyah.
Nama Asli | Muhammad Darwis |
---|---|
Tempat Tanggal Lahir | Yogyakarta, 1 Agustus 1868 |
Wafat | 23 Februari 1923 di Yogyakarta |
Nama Ayah | K.H Abu Bakar |
Agama | Islam |
Istri |
|
Anak |
|
Pendiri Organisasi | Muhammadiyah |
Mendirikan Pada | 8 Dzulhijjah 1330H atau 18 November 1912 M. |
Tujuan didirikan | Keagamaan, Pendidikan dan sosial |
Didirikan di | Kauman Yogyakarta |
Jumlah Anggota | Kurang Lebih 50 juta orang |
Silsilah Ahmad Dahlan |
|
Organisai yang diikuti |
|
Pada tahun 1883 Muhammad Darwis pergi haji dan menetap di Mekkah selama 5 tahun, kala itu beliau masih berumur 15 tahun. Disana beliau muai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu islam, seperti Rasyid Ridha, Ibnu Taimiyah, Al-Afghani dan Muhammad Abduh. Muhammad Darwis kembali ke kampungnya pada tahun 1888 dan berganti nama menjadi Ahmad Dahlan.
Ia kembali ke Mekkah lagi pada tahun 1903 dan menetap lagi disana selama dua tahun. Disana beliau belajar kepada Syekh Ahamd Khatib yang merupakan guru dari K.H Hasyim Asyari.
Setelah pulang dari Mekkah, beliau menikah dengan anak dari Kyai Penghulu Haji Fadhil yaitu Siti Walidah. Dari pernikahannya dengan Siti Walidah, beliau mendapat enam orang anak yaitu Djohannah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah dan Siti Zaharah.
Ahmad Dahlan juga pernah menikah dengan:
- Nyai Abdullah, yang merupakan janda H. Abdullah
- Nyai Rum, merupakan adik Kyai Munawwir KRapyak
- Nyai Aisyah, adik Adjengan Penghulu
- Nyai Yasin, pangkualam Yogyakarta
Alasan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada tahun 192 adalah karena ingin adanya suatu pembaharuan islam di Indonesia dan ingin mengajak umat islam di Indonesia kembali kepada ajaran al-qur'an dan al-hadits.
Latar Belakang Nama "Muhammadiyah"
Pada mulanya diusulkan oleh Muhammad Sangidu, yang merupakan kerabat dari Kyai Ahmad Dahlan dan juga merupakan seorang ketib Anom Kraton Yogyakarta yang menjadi penghulu kraton yogyakarta. Namun usulan tersebut tidak langsung diterima begitu saja oleh Ahmad Dahlan, ia memutuskan nama 'Muhammadiyah' melalui shalat istihkarah. (Darban, 2000: 34)
Muhammadiyah didirikan untuk memurnikan ajaran islam di Indonesia, karena menurutnya ajaran islam di Indonesia banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Awalnya, kegiatan Muhmmadiyah berbasis dakwah untuk kaum muda dan wanita yang berupa pengajian.
Dalam dunia pendidikan, Muhammadiyah mendirikan sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal dengan nama Hogere School Moehammadijah dan kemudian berganti nama menjadi Kweek School Moehammadijah (yang sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, sekolah khusus laki-laki di Suronatan Yogyakarta).
Kisah hidup dan perjuangan beliau di kisahkan melalui sebuah film yang berjudul Sang Pencerah. Di film tersebut bukan hanya mengisahkan tentang sejarah kehidupan Ahmad Dahlan saja, namun juga mengisahkan tentang perjuangan dan semangat patriotisme kaula muda dalam merepresentasikan pemikiran-pemikirannya dianggap bertentangan dengan ajaran agama dan budaya sekitar pada masa itu.
0 Response to "Biografi Kyai Haji Ahmad Dahlan | Pendiri Muhammadiyah"
Post a Comment