Study Qur'an : Makkiyah dan Madaniyyah
Makkiyah dan Madaniyyah
Ini ditujukkan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Study Qur'an dengan judul Makkiyah dan Madaniyyah, disusun oleh Dinni Amalia Sulthan yang berkuliah disalah satu perguruan tinggi diCirebon, jurusan Bahasa Arab.
Minta do'anya semoga Tahun depan ( tahun 2017 bisa wisuda lalu nikah) aamiin. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kalian untuk menyelesaikan tugas.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-qur’an adalah kalammullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad lewat perantara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hukum yang mencakup segala hal, baik aqidah, ibadah, etika, mu’amalah dan sebagainya.
Oleh karena itu ilmu Makkiyah dan Madaniyah tidak dapat dipisahkan dari rangkaian ilmu-ilmu dalam disiplin ulumul qur’an. Ilmu ini menjelaskan tentang pengertian surat Makkiyah dan Madaniyah, tanda-tandanya, macam=macamnya, serta= cara=mengetahui=Makki=dan=Madani.
B. Rumusan Masalah
- Apa Pengertian Surat Makkiyah dan Madaniyah ?
- Sebutkan tanda-tanda surat makkiyah dan madaniyah ?
- Sebutkan macam-macam surat makkiyah, madaniyah dan dasarnya ?
- Bagaimana-cara-mengetahui-surat-Makkiyah-dan-Madaniyah?
C. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui arti atau difinisi surat Makkiyah dan Madaniyah!
- Untuk mengetahui tanda-tanda surat Makkiyah dan Madaniyah!
- Untuk mengetahui pembagian surat-surat dan ayat dalam al-qur’an!
- Untuk mengetahui apakah surat itu Makkiyah ataukah Madaniyah!
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MAKIYYAH DAN MADANIYYAH
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama ahli ilmu-ilmu al-Qur’an tentang pengertian makiyyah dan madaniyyah. Secara garis besar, perbedaan mereka dapat di kelompokan menjadi tiga macam, yaitu:
1.Sebagian mereka mengartikan makiyyah adalah surat-surat dan ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan di Makkah dan sekitarnya, sedangkan madaniyyah mereka gunakan untuk menjuluki surat-surat dan ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya.
المكي ما نزل بمكة ولو بعد الهجرة والمدني ما نزل با المدينة
“Surah/ayat makiyyah ialah surah atau ayat yang diturunkan di Makkah, sekalipun turunnya sesudah hijrah, sedangkan surah/ayat madaniyyah adalah yang diturunkan di Madinah”.
Definisi tersebut jelas ada kelemahannya, tidak menyeluruh dan tidak pasti. Definisi tersebut hanya mencakup semua surah/ayat yang diturunkan di kawasan Mekkah, termasuk Mina, Arafah dan sebagainya yang secara geografis yang termasuk wilayah Mekkah.
2. Ada ulama yang mendefinisikan makiyyah adalah surat-surat dan ayat-ayat al-Qur’an yang titik berat khithab (arah pembicaraannya) lebih ditujukan kepada penduduk Makkah, sedangkan madaniyyah adalah surat-surat dan ayat-ayat al-Qur’an yang titik tekan arah pembicaraan( khithabnya) lebih ditunjukan kepada penduduk madinah.
المكي ما وقع خطابا لاهل مكة والمدني ما وقع جطابا لاهل المدينة
“Surah atau ayat makkiyah ialah surah atau ayat yang khitabnya (seruannya) tertuju untuk penduduk makkah, sedang madaniyah ialah yang khitabnya tertuju untuk penduudk madinah.”
3. Para ulama mendefisinikan makkiyah sebagai surat-surat dan ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan sebelum Nabi Muhamad SAW hijrah ke Madinah, tanpa perduli ayat itu turun di Makkah atau di tempat lain. Sedangkan apa yang disebut madaniyyah ialah kelompok surat dan ayat al-Quran setelah nabi Muhamad SAW hijrah ke Madinah walaupun turunnya di Makkah
المكي ما نزل قبل هجرة الرسول , و ان كان نزوله بغير مكة, والمدني ما نزل بعد هذه الهجرة وان كان نزوله بمكة.
4. “Surah atau ayat makkiyah ialah surat atau ayat yang di turunkan sebalum nabi berhijrah, sekalipun di luar wilayah Makkah, sedang madaniyah ialah yang di turunkan sebelum nabi berhijrah, sungguhpun turunnya (surat atau ayat) itu di makkah”
B. CIRI-CIRI KHUSUS SURAT ATAU AYAT MAKKIYAH
Ada sejumlah ciri khusus yanng menandakan sebuah surat atau ayat dalam Al-Qur’an dapat di kelompokan dalam bagian surat atau ayat makkiyah dan kelompok surat atau ayat Madaniyah. Ciri-ciri ayat makkiyah yang di maksud adalah :
- Setiap surat atau ayat yang di dalamnya terdapat kata-kaatالنا ياايها (wahai manusia), selain itu ada satu ayat yang didalamnya terdapat kata-kata ياايهاالناس tetapi setatus makiyyah atau madaniyyahnya di perselisihkan para ulama, yaitu ayat 73 surat al-hajj.
- Surat atau ayat yang di dalamnya terdapat kata-kataيابنى ادم ( hai bani Adam), kecuali dalam surat al-Ma’idah (5) : 27
- Surat /ayat yang didalamnya terdapat kata كلا (sekali-kali tidak, atau janganlah begitu).
- Surat/ayat yang didalamnya di temukan huruf-huruf hijahiyah atau fawatih al-suwar/al-ahrufal-muqathba’ah, selain surat al-baqarah dan surat ali imran keduanya lazim di juluki dengan sebutan al-zahrawayn (dua surat yang cemerlang). Dalam al-Qur’an terdapat 29 surat yang diawali dengan al-ahruf al-muqatha’ab yaitu: al-baqarah, ali imran, al-an’am, yunus, hud, yusuf, ar-ra’d, ibrahim, al-hijr, maryam, thaha, as-Syu’ara, an-Naml, al-Qashas, al-‘Ankabut, ar-Rum, Luqman, as-Sajdah, Yasin, Shad, al-Mu’min, Fush-shilat/Hamim as-Sajdah, as-Syura, az-Zukhruf, ad-Dukhan, al-Jatsiyah, al-Ahqaf, Qaf, dan al-Qalam.
- Setiap surat/ayat yang didalamnya terdapat kata sajada dan atau ayat as-sajdah.
- Tiap-tiap surat/ayat yang berisikan kisah tentang para nabi/rasul dan umat manusia terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw, kecuali kisah-kisah yang terdapat dalam surat al-Baqarah.
- Setiap surat/ayat yang didalamnya terdapat kisah Adam dan Iblis, kecuali yang ada dalam surat al-Baqarah.
- Setiap surat/ayatnya pendek-pendek. Perhatikan misalnya surat-surat yang terdapat dalam Juz ‘Amma kecuali surat al-Bayyinah (98) dan surat an-Nashr (110) menurut sebagian ulama – karena keduanya tergolong ke dalam kelompok surat-surat madaniyyah. Surat-surat yang terhimpun dalam juz Amma, semuanya surat-surat pendek dan ayat-ayatnya juga pendek-pendek.
- Redaksi ayatnya cenderung bernada keras, tetapi agak bersajak. Perhatikan misalnya antara lain surat ar-Rahman (95), al-Waqiah (56), al-Qiyamah (75) dan lain-lain.
- Isi surat/ayat Makiyyah pada umumnya berkenaan dengan perihal aqidah, akhlaq, surga, neraka, pahala, dan dosa.
- Surat/ayat yang diawali atau didalamnya terdapat kata-kata الحمد لله (hamdalah) dan atau kata al-hamd (pujian) lainnya, kecuali kata بحمد ربك yang terdapat dalam surat al-Baqarah (2) : 30. Sebab, surat al-Baqarah tergolong ke dalam kelompok surat Madaniyyah.
- Surat-surat yang didalamnya termuat huruf/lafadz sumpah (qasam) dalam berbagai bentuknya.
- Arah pembicaraan (khitab) surat/ayat Makiyyah pada umumnya atau bahkan seluruhnya ditujukan kepada umat manusia baik mukminin maupun kafirin. Apakah itu dengan menggunakan bentuk redaksi يا بني ادم atau يا ايها الناس maupun tidak menggunakan kata-kata tersebut asalkan bersifat umum.
- Surat-surat mufashal pada umumnya termasuk ke dalam kelompok surat-surat Makiyyah.
C. CIRI-CIRI KHUSUS SURAT ATAU AYAT MADANIYYAH.
Adapun ciri-ciri surat Madaniyyah adalah sebagai berikut.
- Surat/ayatnya panjang-panjang. Perhatikan misalnya surat-surat yang tergolong ke dalam kelompok surat as-sab’ut-thiwal (tujuh surat al-Quran terpanjang) selain surat al-An’am (6) dan surat al-A’raf (7).
- Surat/ayat yang didalamnya disebut-sebut keberadaan ahli kitab / utul-kitab, kecuali yang terdapat dalam surat al-An’am (6), ar-Rad (13), al-‘Ankabut (29) al-Muddatsir (74). Dalam aq-Qur’an, kata ahlul kitab tersebut banyak 31 kali dalam 9 surat dan 31 ayat. Sedangkan utul kitab dan atynal-kitab terulang sebanyak 25 kali dalam 10 surat dan 25 ayat. Belum termasuk yang menggunakan redaksi yatlunal-kitab dan latlunal-kitab yang dalam al-Quran tercatat beberapa kali jumlahnya.
- Setiap surat/ayat yang didalamnya terdapat kata يا ايها الذين امنو (hai orang-orang yang beriman). Dalam al-Quran terdapat 89 ayat dalam 20 surat dan 89 ayat yang diawali dengan kata-kata يا ايها الذين امنو . Jadi, kata-kata ini lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan ayat al-Quran yang diawali dengan يا ايها الناس yang diulang hanya 19 kali dalam 8 surat dan 19 ayat.
- Tiap-tiap surat dan ayat yang khitab (arah pembicaraannya) dikhususkan kepada orang-orang beriman meskipun tidak didahului dengan kata يا ايها sepanjang itu terdapat dalam kelompok surat-surat Madaniyyah yang telah disebutkan diatas.
- Setiap surat/ayat yang didalamnya disebut-sebut orang-orang munafik (al-munafiqun), selain surat al-Ankabut.
- Surat-surat/ ayat-ayat yang berisikan hal ibadah, terutama sholat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain. Sebab, seperti diketahui,semua ibadah – kecuali sholat yang disyariatkan lebih kurang satu tahun sebelum hijrah – disyariatkan kepada Nabi Muhammad Saw, setelah beliau hijrah ke Madinah. Bahkan ayat –ayat yang berkenaan dengan ibadah madhab (murni) termasuk sholat sekalipun, pada umumnya justru termuat dalam sura-surat/ ayat-ayat Madaniyyah. Hanya sebagian kecil saja perkara sholat yang diungkapkan dalam surat/ayat Makiyyah seperti yang terdapat dalam surat al-Ma’un (108) dan beberapa surat lainnya.
- Suratt-surat/ayat-ayat yang berisikan masalah-masalah mu’amalah dalam konteksnya yang sangat luas. Apakah itu hukum keluarga (al-ahwal as-syakhsiyyah) dan hukum perdata (al-ahkam al-madaniyyah) pada umumnya maupun hukum pidana (al-ahkam aljina’iyyah) dan lain-lain.
- Surat dan atau ayat yang didalamnya terdapat perintah jihad dan peperangan (al-jihad wa al-qital) termasuk hal-hal lain yang berkenaan dengan keduanya ( jihad dan peperangan) seperti soal ghanimah (rampasan perang), tawaran perang dan lain-lain.
- Surat dan ayat yang berkenaan dengan persoalan-persolan sosial masyarakat seperti musyawarah, anjuran ber-istinbath hukum dengan al-Quran dan as-Sunnah.
- Surat dan ayat yang berisikan janji-janji kemenangan dan perlindungan Allah terhadap orang-orang mukmin yang benar-benar berjuang (berjihad) dalam konteksnya yang sangat luas.
D. SIGNIFIKANSI MENGETAHUI MAKKIYAH DAN MADANIYYAH
Faedah atau manfaat ilmu al makki wal madani sangat besar, terutama bagi mereka yang mau memahami perkembangan dan pertumbuhan syariat islam yang di lakukan al-Qur’an. Az-Zarqani menerangkan beberapa faedah atau kegunaan ilmu ini, antara lain:
- Dengan ilmu ini dapat diketahuui dan dibedakan, mana ayat-ayat yang nasikh dan ayat yang mansukh, jika terdapat dua ayat al-Quran atau lebih mengenai suatu masalah, sedang hukum yang dikandung dalam ayat-ayat itu kontaradiksi, kemudian diketahui bahwa ayat yang satu Makkiya dan yang lainnya Madaniyyah, maka tentulah ayat Makkiyah yang mansukh, sedang yang Madaniyyah nasikh, karena ia sebagai yang terakhir turunnya.
- Dengan ilmu ini pula dapat diketahui sejarah hukum islam dan pertumbuhannya yang bijaksana itu. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan keyakinan terhadap ketinggian islam, dalam mendidik manusia, baik perorangan maupun komunal masyarakat.
- Ilmu inipun dapat mendorong tumbuhnya keyakinan terhadap kebesaran, kesucian dan kemumian al-quran, karena bisa diamati dalam sejarah betapa besar perhatian ummat islam terhadap hal-hal yang ada kaitannya dengan al-Quran dengan sedetail-detailnya, sehingga dapat diketahui ayat-ayat mana yang turun sebelum hijrah dan mana yang turun sesudahnya; dapat diketahui ayat-ayat yang diturunkan pada waktu rasul berada di kota tempat tinggalnya dan mana yang diturunkan pada waktu beliau bepergian; ayat-ayat yang turun pada malam hari dan siang hari, dan sebagainya. Dengan demikian, maka siapapun yang berusaha merusak kesucian dan kemurnian al-Quran , pasti segera diketahui dan ditentang oleh ummat Islam.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Surat Makkiyah dan Madaniyah tidak hanya dibedakan oleh tempat turunya surat, tetapi juga dibedakan oleh isi, uslub dan lafadz yang digunakan. Selain itu, tidak seluruh surat termasuk dalam kelompok surat Makkiyah atau Madaniyah, tetapi ada beberapa perincian lebih lanjut sesuai dengan kondisi ayat-ayat dan kejadian yang mengiringi turunya ayat tersebut.
Oleh karena itu mengetahui Makkiyyah dan Madaniyah merupakan suatu hal yang penting, baik dalam penafsirah dalam al-Qur’an pelaksanaan dakwah Islam maupun perjalanan sejarah pesyaratan hukum-hukum-Islam.
DAFTAR PUSTAKA :
Muhammad Ismail. 2002. Prinsip-prinsip Pemahaman Qur’an dan Hadits. Jakarta: KHAIRUL
Drs. H. Masjfuk Zuhdi.1997. Pengantar Ulumul Qur’an. Surabaya: KARYA ABDITAMA hal 71-73
Drs. H. Masjfuk Zuhdi.1997. Pengantar Ulumul Qur’an. Surabaya: KARYA ABDITAMA hal 71-73
0 Response to "Study Qur'an : Makkiyah dan Madaniyyah"
Post a Comment