Guru Vs Murid? Guru.. Maafkan kami!
SISWA DENGAN MORAL 'TEMPE'
sumber gambar: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/83/6f/1c/836f1cb8bec6b80d6833b3f82b136f63.jpg
Assalamu'alaikum, hallo bu/pak guru? Hallo orang tua Murid? Hallo pembaca? Mari Berdiskusi dengan saya mengenai Guru Vs Murid.
Pendidikan - Memang sangat diperlukan bagi setiap manusia. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan hingga orang tua. Pendidikan itu ibarat pondasi kita untuk menjalani hidup ini, karena ketika kita hidup namun kita tidak memiliki ilmu kita akan menjadi "manusia terbelakang". Pendidikan di mulai dari TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MAN bahkan pendidikan sebelum TK pun ada yaitu PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini.
Pendidikan di Indonesia itu sudah cukup bagus, namun lebih baik jika ditingkatkan lagi. Mungkin sistem pendidikan di Indonesia bisa mencontoh sistem pendidikan di luar negeri yang sudah maju seperti Finlandia, German, dan lainnya.
Sebenarnya untuk menjadi manusia yang "berpendidik" itu tidak mesti kita bersekolah yang seperti pada umumnya. Kita bisa homeschooling, kita bisa ikut les, mengikuti organisasi yang bermanfaat, menurut saya pribadi itu juga termasuk penndidikan. "Karena pendidikan yang sebenarnya adalah di masyarakat itu sendiri". Sekolah itu hanya perantara untuk kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang bermoral, manusia yang memiliki ilmu.
Namun ironi, akhir akhir ini banyak sekali siswa yang melaporkan gurunya sendiri ke polisi. Ada yang melapor dengan alasan mencubit siswanya, mencukur rambut siswanya dan semacamnya. Gondrong tidak mengganggu pelajaran? Memang tidak, tapi apakah pantas seorang pelajar memiliki rambut yang gondrong? Berantakan? Dilihatnya saja tidak enak. Diluar negeri sih banyak siswa yang gondrong, masa di Indonesia gaboleh? Mungkin menurut saya pribadi, kita liat saja kepribadian indonesia dengan luar negeri apakah sama? Lihat saja kebiasaan di Indonesia dengan di luar negeri apakah sama? Sebagai contoh, di Indonesia menyalami kedua tangan orang tua adalah hal biasa namun insya Allah membawa berkah. Berbeda dengan di Indonesia, di luar negeri hal semacam itu adalah hal asing ( saya pernah baca artikel, tapi ntah nama websitenya apa, saya lupa), karena hal semacam itu jarang dilakukan bahkan tidak pernah.
Jika masalah lapor-melapor mungkin kita para siswa sudah lebih dulu masuk bui atau penjara.
- Siswa yang mencuri disekolah bisa saja dilaporkan ke polisi dengan alasan pencurian,
- Siswa yang menggunakan narkoba bisa saja dilaporkan kepolisi dengan alasan menggunakan "ngobat", mungkin masaih banyak lagi masalah siswa yang guru bisa laporkan kepolisi,
- Siswa yang berbuat asusila bahkan sampai memperkosa temannya sendiri bisa saja guru laporkan kepolisi dengan alasan pemerkosaan.
Namun guru kita menyelesaikannya semua masalah siswanya dengan cara kekeluargaan (selagi masih menjadi siswa disekolah tersebut) atau masalah diberikan kepada orang tuanya agar diselesaikan ( misal kasus pemerkosaan) atau yang paling berat dikeluarkan dari sekolah.
sumber gambar: http://image.slidesharecdn.com/motivasiuntukguru-140812221232-phpapp02/95/kata-mutiara-untuk-guru-tentang-pendidikan-3-638.jpg?cb=1407883231
Padahal, apa yang dilakukan oleh guru kita itu adalah untuk kebaikan kitanya sendiri. Untuk membuat kita disiplin, untuk membuat kita tidak malas-malasan, untuk mengarahkan kita ke hal yang positif.
Ada 2 Tipe Orang tua dalam mendidik anaknya.
Tipe yang pertama, yaitu:
Orang tua yang me-nyekolahkan anaknya untuk meraih dunia saja. Orang tua yang memberikan sepenuhnya pendidikan anak kepada guru. Orang tua yang hanya ingin tahu anaknya mendapat nilai "sempurna" tanpa melihat usahanya. Orang tua yang hanya ingin tahu hasil akhirnya saja yaitu rapor. Orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya saja, untuk masalah pendidikan anaknya yang terpenting hanya " masalah adsminidtrasi lancar atau SPP lancar" tanpa ingin tahu bagaimana perkebembangan anaknya disekolah, tanpa ingin tahu bagaimana kelakuan anaknya di sekolah, dan tanpa ingin tahu bagaimana anaknya untuk memperlakukan gurunya seperti apa.Tipe yang kedua, yaitu:
Orang tua yang me-nyekolahkan anaknya untuk meraih dunia dan akhirat. Orang tua yang tetap mendidik anaknya walau sudah didik oleh gurunya. Orang tua yang tidak selamanya melihat hasil akhir anaknya namun dilihat dari "bagaiman anak kita mendapat nilai seperti itu?" atau bisa dibilang ya usahanya, karena untuk apa mendapat nilai sempurna namun hasil dari mencontek?. Orang yang selalu memantau perkembangan anaknya disekolah walau orang tua tersebut sibuk dengan pekerjaannya. Dan yang terakhir, Orang tua yang menyempatkan untuk 'belajar bareng' dengan anaknyaLalu, anda orang tua dengan tipe yang mana? Tipe pertama atau Tipe Kedua? Diri anda sendiri yang bisa menilainya.
Dari penjelasan saya diatas, itu hanya opini saja. Tidak semuanya penjelasan diatas adalah FAKTA. Opini belum tentu benar, jika FAKTA sudah pasti benar. Saya tidak berharap anda harus membacanya kok, saya hanya ingin berbagi tentang apa yang saya rasakan, apa yang saya lihat secara langsung maupun melalui media sosial.
Maaf jika ada salah-salah kata, atau ada kalimat yang membuat anda sakit hati, saya mohon maaf. Niat saya hanya ingin mengajak anda para orang tua, pembaca, siswa, mahasiswa, dosen atau yang lainnya untuk berdiskusi tentang Pendidikan di Indonesia.
0 Response to "Guru Vs Murid? Guru.. Maafkan kami!"
Post a Comment